Penemu Pertama Tambang Emas Bombana SULTRA Perlu diabadikan
Artinya tambang emas Sungai Tahi Ite itu diabadikan nama Budi sebagai penemu Emas pertama di lokasi tersebut. Jadi Lokasi tersebut bernama Sungai Tahi Ite Budi misalnya, kata Ketua Lembaga Penelitian Pembinaan Masyarakat (LP2M) Ny Hj Metty Djamaluddiun Safa\'a kepada Pelita, Senin (19/1).
Menurut Ny Hj Metty, sudah menjadi kebiasaan di dunia, yakni orang pertama yang menemukan sebuah tempat, baik itu Gua atau lokasi tambang, tempat wisata dan sesuatu yang baru lainnya, maka nama tempat itu menjadi nama orang yang pertama menemukannya.
Itu sudah menjadi kebiasaan dimana-mana didunia ini, yakni seseorang penemu pertama sesutu yang baru maka harus dihargai dengan mengabadikan namanya menjadi tempat atau wilayah itu, kata Ny Metty yang telah mendapat penghrgaan dunia atas jasa-jasanya sebagai pekerja Sosial kepada masyarakat tanpa pamrih.
Seperti contoh, kata Mantan istri Kadis Tenaga Kerja Prov Sultra itu bahwa sebuah Gua di Kelurahan Sula\'a, Kecamatan Betoambari orang pertama penemunya adalah bernama Lakasa warga di wilayah itu. Walikota Baubau, MZ Amirul Tamm, memberi penghargaan orang tersebut dengan mengabadikan namanya yakni nama Gua itu disebut Gua Lakasa.
Karena itu seperti halnya juga penemu pertama tambang emas Sungai Tahi Ite, seharusnya nama tempat itu disebut Sungai Tahi Ite Budi. Di Lokasi tambang emas Sungai Tahi Ite tersebut, kini semakin ramai dikunjungi warga pendulang emas yang sudah mencapai puluhan ribu warga dari berbagai daerah di Seluruh Indonesia.
Ny Metty mengatakan, Sultra merupakan salah daerah terkaya di Indonesia. Diantaranya kaya hasil tambang berupa nikel, emas, dan tambang mineral lainnya. Selain itu ada lagi hasil hutan dan kekayaan alam lainnya.
Namun Sultra baru sebatas menyimpan kekayaan alam saja belum bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kendalanya, kata Caleg DPRD Prov.Sultra dari Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) yang bersaing di Dapil-4 itu bahwa ketinggalan daerah itu karena potensi SDA-nya belum dimanfaat secara maksimal bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Masalahnya, Sumbar Daya Manusia (SDM) yang masih rendah.
Selain itu, Ny Metty menilai ada ketimpangan dalam penge lolaan organisasi pemerintahan di Sultra yang tidak profesional. Artinya kepentingan nepotisme dan primordial yang dikedepankan dalam penempatan pejabat di suatu instansi.
Kalau ini tidak disadari, maka tunggu hancur. Sebab salah hadis mengatakan, sesuatu pekerjaan kapan bukan ditangani ahlinya maka tunggu hancurnya kata Ny Metty penerima IDA Award tahun 2000.
Sekian dulu postingan Penemu Pertama Tambang Emas Bombana SULTRA Perlu diabadikan kali ini miners blogger Semoga bermanfaat buat kalian semua
#salamtambang
0 komentar:
Post a Comment